LEBONG, iNewsBengkuluUtara.id - Pengurus Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawwuf Thariqoh Naqsabandiyyah Indonesia (PPITTNI) Kabupaten Lebong, Aryanto, menyatakan video dzikir viral yang beredar di masyarakat belakangan ini masih sesuai dengan nilai-nilai agama.
"Dzikir yang kami lakukan ini merupakan do'a dari kami untuk bangsa, negara dan daerah. Kegiatan yang kami lakukan tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama termasuk pemerintah," kata Aryanto kepada iNewsBengkuluUtara.id melalui telepon Sabtu (28/1/2023).
Alumnus STAIN Curup ini meluruskan, dalam video dzikir yang dilaksanakan PPITTNI Lebong di Desa Kampung Muara Aman, Kecamatan Lebong Utara merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan pihaknya.
"Ada beberapa kegiatan yang kita laksanakan, tidak hanya berdzikir saja termasuk juga kajian ilmu tasawwuf, kajian batin, Islam dzhohir dan Islam batin," terangnya.
Ia memastikan dalam kajian batin hakikat ini tetap dilakukan sesuai dengan syariat agama. Dirinya tidak memungkiri jika masih ada sebagian masyarakat yang memandang kegiatan pihaknya seolah-olah tidak lazim.
"Kami juga tidak bisa menyalahkan, mungkin bagi masyarakat memang belum lazim karena mereka belum mengenal kegiatan kami secara utuh dan kami memaklumi hal itu," tambah dia.
Aryanto juga menepis kabar yang menyebutkan jika jamaah perempuan dan laki-laki dalam video yang beredar ini berada dalam satu ruangan tanpa ada pembatas.
Hal itu disebabkan karena dilihat dari luar jendela. Namun, di dalam ruangan itu jamaah laki-laki dan perempuan berjarak 1 meter disertai dengan kain pembatas.
"Dan saat membaca kalimat La Ila Ha Ilallah, memang diresapi hingga ke jiwa sehingga terlihat oleh masyarakat seperti orang kesurupan. Padahal sebenarnya tidak, kami tetap dalam kondisi sadar," ungkapnya.
Ditambahkannya, Pengajian Ilmu Tasawwuf Thariqoh Naqsabandiyyah Indonesia (PPITTNI) ini telah terdaftar secara sah sesuai dengan SK Menteri Hukum dan HAM. Namun, ia mengakui jika keberadaan pihaknya ini belum dilaporkan ke Badan Kesbangpol Kabupaten Lebong.
"Kami juga pernah beberapa kali mengundang FKPD untuk ikut bersama dalam kegiatan ini, namun mereka belum berkesempatan hadir. Mudah-mudahan kedepan, mereka bisa hadir bersama sehingga bisa mengetahui secara langsung kegiatan kami ini. Kami juga akan segera melapor ke Kesbangpol," demikian Aryanto.
Editor : Debi Antoni
Artikel Terkait