Keluarga Curhat Pilu soal Kelanjutan Kasus Brigadir J, Kamaruddin Minta Maaf Mengecewakan Masyarakat
JAKARTA, iNewsBengkuluUtara.id - Tiga bulan sudah kasus kematian Brigadir J bergulir di kepolisian. Keluarga Brigadir Yosua Hubarat atau Brigadir J kini mendadak berikan curhatan pilu soal kelanjutan kasus ini.
Curhatan pilu keluarga Brigadir J ini diungkapkan secara blak-blakan kepada Kamaruddin Simanjuntak selaku pengacara keluarga.
Mendengar curhatan pilu dari keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak pun tak segan meminta maaf dalam menangani kasus ini.
Dalam sebuah akun TikTok @tobellybelly, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan kalau Samuel Hutabarat, ayah kandung almahum Brigadir J sudah capek dan pasrah soal kelanjutan kasus penembakan anaknya.
"Kemarin ketika saya ke Jambi, dia (Samuel) bilang 'sudah cukup. Kami sudah capek pak, kami mendengarnya saja capek. Kami yang mendengar saja capek, apalagi masyakarat yang mengikuti. Apalagi bapak yang melakukan (jadi penasihat hukum)'," ungkap Kamaruddin Simanjuntak.
Keluarga Brigadir J curhat pilu soal kelanjutan kasus Brigadir J, Kamaruddin sindir sikap Jokowi. Foto: iNews.ID
"Pak Samuel sebagai orangtua sudah mengatakan 'sudah selesai lah semuanya, gak bisa kembali. Sudah cukuplah, toh anak saya juga tidak bisa hidup kembali'," ujar Samuel Hutabarat diucap ulang Kamaruddin.
Lanjut Kamaruddin Simanjutak, ayah Brigadir J menyebut perjuangan mereka untuk mengungkap kasus Brigadir J ini tidak mendapat respon cepat dari kepolisian.
Maka dari itu, saking sudah pasrahnya, keluarga menyebut kasus Brigadir J ini sudah takdir dari Tuhan.
"Walaupun kakak-kakak dan ibu kami masih bersemangat mau menuntaskan, tapi kami tidak bisa terus bertepuk sebelah tangan. Harus saling bahu-membahu. Mungkin ini sudah takdir kami," ungkap Samuel Hutabarat.
Mendengar curhatan pilu keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak lantas meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Ia mengaku kecewa dengan perkembangan kasus Brigadir J yang terkesan muter-muter dan tak kunjung menemukan titik terang,
"Sangat mengecewakan. Saya betul-betul minta maaf. Pada akhirnya, apa yang saya perkirakan kasus menjadi balilut kini sudah terjadi," ucap Kamaruddin Simanjuntak.
Apalagi, selama tiga bulan kasus ini bergulir, polisi hanya menetapkan lima tersangka terkait pembunuhan Brigadir J.
Lima tersangka itu yakni Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR, Kuat Maruf, dan Putri Candrawathi. Sementara polisi yang ditetapkan tersangka dalam kasus obstruction of justice hanya tujuh orang.
Keluarga Brigadir J curhat pilu soal kelanjutan kasus Brigadir J, Kamaruddin sindir sikap Jokowi. Foto: iNews.ID
Melihat hal tersebut, Kamaruddin Simanjuntak selaku pengacara keluarga Brigadir J mengaku kesal dan merasa gagal sebagai pengacara karena perkembangan kasus pembunuhan Brigadir J ini tak sesuai ekspektasinya.
" Artinya sudah 3 bulan perkara ini bergulir, sejak Juli, Agustus, September, perkara tidak terang-terang. Harusnya minimal sudah 35 tersangka, sampai hari ini malah baru 5 ditambah 7 tersangka," ungkap Kamaruddin.
Setelah itu, Kamaruddin Simanjutak pun menyindir sikap Presiden Jokowi dalam kasus Brigadir J.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, Presiden Jokowi seakan membiarkan kasus Brigadir J.
Lanjut Kamaruddin, gertakan dari Jokowi pun masih belum cukup untuk membuat Polri gerak cepat menangani kasus yang menghebohkan satu negara ini, apalagi kasus ini menyeret banyak oknum polisi.
"Karena presiden membiarkan Polri terjebak dalam lumpur itu, makanya sampai detik ini mereka tidak bisa keluar. Presiden juga tidak melakukan apa-apa, meski sudah bilang 4 kali buka seterang-terangnya tapi tidak ada action nyata dari presiden untuk menyelesaikan permasalahan yang membelit kepolisian dan kejaksaan, " papar Kamaruddin.
Maka dari itu, Kamaruddin Simanjuntak kembali meminta maaf kepada masyarakat Indonesia yang sudah menaruh harapan tinggi agar kasus Brigadir J bisa berakhir bahagia, namun kenyataannya tidak.
"Oleh karena itu, saya atas nama tim penasihat hukum menyampaikan permintaan maaf kepada sleuruh warga Indonesia, karena tidak bisa memenuhi harapan masyarakat Indonesia.Saya juga mohon maaf atas nama keluarga," ujar Kamaruddin.
Menurut Kamaruddin, negara Indonesia saat ini sedang tersnadera oleh mafia hukum.
"Untuk saat ini, saya mohon maaf karena harus siap-siap kecewa. Karena sampai sore ini, perkaranya hanya muter-muter disitu-situ saja. Untuk saat ini kita harus siap-siap kecewa, kita semua tersandera oleh terrois, tersandera oleh mafia hukum," pungkanya.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait