BENGKULU SELATAN, iNewsBengkuluUtara.id - Kekecewaan mendalam menyelimuti simpatisan pasangan calon nomor urut 2, Suryatati-Ii Sumirat, terhadap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bengkulu Selatan. Protes keras ditunjukkan dengan aksi demonstrasi yang digelar hampir setiap hari di depan kantor Bawaslu, Jalan Fatmawati Soekarno, Kampung Baru, Kecamatan Manna.
Inti kekecewaan massa bukan sekadar pada penghentian 20 laporan dugaan pelanggaran dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU), melainkan pada tiadanya penjelasan transparan dari Bawaslu terkait keputusan tersebut.
"Kita tidak akan berhenti berjuang sampai keadilan ditegakkan. Dan kita ingin Bawaslu memberikan penjelasan kepada kita secara transparan, jangan hanya dibilang bahwa semua laporan itu bukan pelanggaran,” tegas koordinator aksi, Herman Lupti.
Aksi terbaru pada Jumat (16/5) kemarin, melibatkan ratusan massa yang memadati kantor Bawaslu sejak pukul 13.00 WIB. Dalam aksinya, massa membawa simbol kekecewaan berupa keranda mayat yang dicorat-coret merah, melambangkan matinya penegakan hukum di Bawaslu Bengkulu Selatan. Kericuhan sempat pecah ketika massa yang frustrasi mencoba membakar keranda, namun berhasil dicegah oleh aparat kepolisian sehingga situasi tidak meluas.
Aksi ini menandai aksi ketujuh kalinya sejak pelaksanaan PSU, sekaligus yang ketiga kalinya dilakukan secara beruntun dalam seminggu terakhir.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait