BENGKULU,iNews.id - Edi Aswandi (43), warga Kelurahan Babatan, Kecamatan Sukaraja, Kabupten Seluma, Provinsi Bengkulu, meraup keuntungan hingga jutaan tupiah dari usaha lele asap. Dalam satu bulan pria ini mampu memproduksi hingga 2,4 ton ikan lele untuk dijadikan kuliner tanpa bahan pengawet, Selasa (6/11/2022).
"Dalam satu bulan bisa kami mengolah 2,4 ton ikan lele menjadi lele asap. Permintaan terus meningkat hingga saat ini. Kami sudah memulai usaha ini sejak 8 Tahun lalu," kata Edi Aswandi saat dikediamannya.
Edi menuturkan, meski permintaan terus meningkat, namun dirinya belum dapat memenuhi permintaan pasar. Hal ini disebabkan produksi ikan lele di wilayahnya belum mencukupi. Mengatisipasi kondisi ini, pihaknya terus meningkatkan budidaya ikan lele di lahan yang dia miliki.
Suami dari Neti Suryani ini mengungkapkan, sebenarnya ikan asap bukan cara baru dalam mengolah ikan. Cara pengasapan sudah lama dikenal dalam dunia kuliner Nusantara sebagai salah satu cara untuk mengawetkan makanan.
Pengolahan ikan lele dapat dikembangkan menjadi beragam pilihan, mulai dari abon, pepes dan pindang."Inilah ide yang kami angkat sebagai peluang usaha yang menguntungkan. Karena persaingan yang relatif kecil, sehingga memudahkan Anda memiliki tingkat penjualan yang lebih memuaskan," sebutnya.
Berbeda dengan proses pembuatan ikan asin yang justru sangat mengandalkan proses pengeringan oleh sinar matahari, di sini proses pengeringan justru dianggap lebih efektif bila dilakukan dengan oven. Karena proses utama dari pengasapan bukan berada pada bagian pengeringan. Pengeringan hanya upaya menurunkan kadar air dari ikan lele segar.
Setelah kadar air ikan lele berkurang, ikan akan diasap pada tumpukan kayu bakar khusus dari jenis tanaman dengan buah manis.
"Sengaja di pilih jenis kayu dari tanaman buah manis untuk mendapatkan rasa ikan asap yang gurih dan tidak pahit. Biasanya dipilih kayu dari tanaman mangga atau rambutan," paparnya.
Proses pengasapan ini membutuhkan waktu lama, karena ikan bukan dibakar, melainkan diasapkan perlahan selama kisaran 5 jam. Proses ini akan mematangkan ikan lele, membuatnya sedikit mengkerut dengan rasa dan aroma asap yang khas.
"Masih menjanjikan. Satu kilogram kami menjual dengan harga 85 ribu rupiah. Karyawan kami sudah ada enam. Kami akan terus menggembangkan peluang usaha ini. Permintaan pasar cukup tinggi," imbuhnya.
Editor : Ismail Yugo