Kesedihan sangat dirasakan Imron karena kepergian ayahnya itu bertepatan sebelum ia akan wisuda jurit.
Apalagi pihak keluarga sengaja menyembunyikan kabar ayahnya sakit agar Imron tetap fokus menjalani seleksi TNI-nya.
Sang ayah pun sengaja menyembunyikan sakitnya itu dari Imron. Demi menenangkan anak, sang ayah sempat berjanji akan hadir di wisuda.
"Pas kamu lulus dilantik, nanti bapak akan datang," ungkap Imron mengutip ucapan terakhir ayahnya.
Sayangnya, sang ayah dikabarkan meninggal sebelum Imron diwisuda.
"Bapak sekarang sudah tidak ada, saya merasa kehilangan sekali," ucap Imron.
Meski merasakan kehilangan begitu dalam, Imron mengucapkan janji kepada mendiang ayhnya.
"Pak, saya berjanji saya akan menjadi perwira, saya akan menjadi seorang pemimpin. Saya akan membantu orangtua, keluarga dan seluruh saudara-saudara. Saya akan menjunjung tinggi derajat orangtua. Saya akan tetap mendoakan bapak dimanapun bapak berada," ungkap Imron dengan suara menahan tangis.
Mendengar pengakuan Imron, Jenderal Andika Perkasa ikut terharu. Kini, sang panglima TNI itu pun mendoakan kesuksesan Imron Ichwani.
"Saya ingin dengar, 30 tahun lagi Imron menjadi Brigadir Jenderal atau Brigjen, atau pangkat lebih tinggi lagi," ucap Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
"Siap ! saya akan buktikan bahwa anak seorang tukang bubur bisa menjadi Jenderal," pungkas Imron.
Editor : Hikmatul Uyun