Logo Network
Network

Heboh Dzikir Mirip Orang Kesurupan di Lebong, Mantan Kades Akui Sudah Minta Izin

Debi Antoni
.
Jum'at, 27 Januari 2023 | 21:44 WIB
Heboh Dzikir Mirip Orang Kesurupan di Lebong, Mantan Kades Akui Sudah Minta Izin
Tangkapan layar rekaman video amatir aktivitas jamaah dzikir di Kabupaten Lebong mirip orang kesurupan. iNewsBengkuluUtara/Istimewa

LEBONG, iNewsBengkuluUtara.id - Mantan Kepala Desa (Kades) Kampung Muara Aman, Kabupaten Lebong, Rodhial Ghani, mengakui aktivitas dzikir yang heboh karena mirip orang kesurupan ini sudah minta izin kepada Pemdes setempat.

"Dzikir itu memang dilakukan di rumah warga saya pada Desember 2022 saat saya masih menjabat sebagai Kepala Desa. Sebelum mereka melakukan dzikir, mereka sudah minta izin kepada saya termasuk juga kepada tetangga sekitar," kata Rodhial Gani, kepada iNewsBengkuluUtara.id, Jum'at (27/1/2023). 

Permintaan izin untuk melakasnakan kegiatan dzikir ini disampaikan oleh warganya berinisial Sn (53) mewakili Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Thariqah Naqsabandiah Indonesia (PPITTNI). 

"Dzikir ini hanya dilakukan satu kali, dan tidak menganggu warga sekitar karena mereka juga sudah meminta izin dari tetangga. Jumlah mereka saat itu kalau tidak salah 100 orang lebih," lanjutnya. 

Ia mengaku sudah melihat video dzikir yang saat ini beredar luas di masyarakat. Menurutnya, video ini di rekam oleh sekelompok anak-anak dan kemudian di bagikan ke media sosial. 

"Itu kerjaan anak-anak yang saat itu melintas dan melihat kegiatan dzikir itu. Kalau warga yang berada di dekat rumah lokasi dzikir ini, tidak ada yang resah dengan kegiatan ini," jelasnya. 

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lebong Arief Azizi, melalui Kasi Bimas Islam, Malvinas mengimbau masyarakat untuk bijak menanggapi beredarnya video dzikir ini.

"Tidak bisa langsung mengatakan sesat, apalagi video yang beredar inikan diambil dari luar ruangan, artinya terhalang oleh kaca jendela. Sehingga, tidak bisa dipastikan secara kasat mata apa yang sebenarnya terjadi di dalam ruangan itu," kata Malvinas. 

Menurutnya, ketika kalimat atau bacaan dzikir yang diucapkan benar dan tidak menimbulkan korban pingsan, kesurupan maupun hal-hal aneh antara jamaah perempuan dan laki-laki, maka hal ini harus disikapi secara bijak.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah mengambil kesimpulan bahwa itu aliran sesat. Mari bersama-sama kita senantiasa menjaga kerukunan antar umat beragama," tutup Malvinas. 

Editor : Debi Antoni

Follow Berita iNews Bengkuluutara di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.