get app
inews
Aa Text
Read Next : Kewenangan Terbatas, Dinkes Lebong Ajak Keroyokan Bantu Warga Penderita Kanker Tulang

Keceriaan Belia Hilang, Tubuhnya Digerogoti Penyakit Kanker Tulang Bermohon Empati Pemerintah

Jum'at, 24 Februari 2023 | 13:23 WIB
header img
Belia, 16 tahun, warga Desa Magelang Baru Kabupaten Lebong mengidap penyakit kanker tulang berharap empati dari pemerintah. (iNewsBengkuluUtara.id/Debi Antoni)

LEBONG, iNewsBengkuluUtara.id - Keceriaan Belia warga Kabupaten Lebong hilang dari wajah remaja usia 16 tahun karena penyakit kanker tulang yang menggerogoti tubuhnya, Jum'at (24/2/2023).

Gadis belia asal Desa Magelang Baru Kecamatan Lebong Sakti Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu ini hanya berbaring di kasur yang terbentang di lantai ruang tengah rumah sederhana. 

Anak ketiga dari lima bersaudara, buah hati dari pasangan Suratman (45) dan Surya (46) ini hanya bisa menangis menahan perihnya rasa sakit di tangan kirinya karena sakit kanker tulang yang dideritanya sejak tahun 2022.

"Selama sakit ini, dia (Belia) hanya tidur dan sering menangis menahan rasa sakit di tangan kirinya," kata Suratman mengawali percakapan kepada iNewsBengkuluUtara.id, Jum'at (24/2/2023).

Tahun 2022, Belia sering mengeluhkan rasa sakit di tangan kirinya bahkan sering membuatnya menangis karena rasa sakit yang tidak tertahankan.

Rasa sakit ini, rupanya membuat tangan kiri semakin hari semakin membengkak hingga sebesar kepala bayi tepat berada di bahu kirinya.

"Sudah kami bawa berobat ke RSUD Lebong dan saat itu dirujuk ke Bengkulu. Kemudian dari Bengkulu kami dirujuk lagi Palembang," kata dia. 

Bermodalkan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mandiri, keluarga membawa Belia ke rumah sakit di Palembang berharap agar dapat disembuhkan dari sakit ini.

September 2022, Belia pertama kali dibawa oleh keluarga ke salah satu rumah sakit di Palembang untuk menjalani pengobatan sesuai rujukan dari rumah sakit di Bengkulu.

Meski sudah 7 kali melakukan pengobatan ke Palembang, sampai saat ini kondisi Belia tampak belum menunjukan adanya perubahan berarti bagi keluarga.

Pada awal masa pengobatan ke Palembang, keluarga petani ini hanya mengandalkan harta benda yang mereka miliki untuk terus berjuang demi kesembuhan si buah hati. 

Tapi apalah daya, lama-kelamaan uang hasil penjualan kebun dan sawah milik mereka inipun habis dan proses pengobatan Belia masih terus berjalan. 

Pernah satu kali pada tahun 2022, keluarga ini mendapatkan bantuan sosial orang sakit dari Pemda Lebong sebesar Rp5 juta.

"Selama anak saya sakit, kami merasa sangat minim sekali perhatian dari pemerintah khususnya instansi kesehatan. Bisa dikatakan, belum ada kunjungan dari mereka melihat langsung kondisi anak kami yang hanya terbaring di rumah," sambung Suratman. 

Dalam satu kali berangkat ke Palembang, keluarga Belia menghabiskan uang hingga Rp7 juta.

Uang ini habis mulai dari keperluan berangkat sampai kebutuhan pengobatan lainnya di Palembang.

"Hari ini (24/2/2023) yang kedelapan kalinya berangkat ke Palembang untuk berobat. Selama ini, kami sewa travel untuk membawanya sampai ke Palembang," katanya.

Meski sangat berharap adanya empati dari pemerintah atas kondisi yang dialami Belia dara 16 tahun yang sudah putus sekolah ini.

"Paling tidak pak, bisa membantu anak kami menahan rasa sakit yang dirasakannya hingga sering menangis. 

Pjs Kepala Desa Magelang Baru, Muhammad Taufik memastikan jika Pemerintah Desa (Pemdes) setempat berjanji akan berupaya untuk memfasilitasi persoalan pengobatan Belia ini, ke instansi terkait.

"Tadi, dia (Belia) sudah berangkat menggunakan travel untuk berobat ke Palembang. Kami akan mencoba memfasilitasi, agar pengobatan warga kami ini bisa diakomodir oleh instansi terkait," kata Pjs Kades Magelang Baru. 

Editor : Debi Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut