get app
inews
Aa
Read Next : Ratusan Orang di Bengkulu Utara Menjadi Korban  Investasi Bodong, Kerugian Capai 20 Milyar

10 Hacker Terkenal di Dunia Bjorka Tak Masuk Daftar, Nomor 4 Bobol Rekening Raup Rp3,8 Triliun

Kamis, 15 September 2022 | 13:24 WIB
header img
Hacker paling terkenal di dunia, nama Bjorkan tak masuk daftar

4. Albert Gonzalez

Menurut New York Daily News, Gonzalez, yang dijuluki "supnazi", memulai kariernya sebagai "pemimpin kelompok kutu buku komputer yang bermasalah" di sekolah menengahnya di Miami. 

Dia akhirnya menjadi aktif di situs perdagangan kriminal Shadowcrew.com dan dianggap sebagai salah satu peretas dan moderator terbaiknya. Pada usia 22, Gonzalez ditangkap di New York karena penipuan kartu debit terkait dengan mencuri data dari jutaan rekening kartu. 

Menggunakan injeksi SQL dasar, hacker ini berhasil mencuri sekitar $256 juta (Rp3,8 triliun) dari TJX saja.

Untuk menghindari hukuman penjara, ia menjadi informan untuk Secret Service, yang akhirnya membantu mendakwa puluhan anggota Shadowcrew. Selama menjadi informan bayaran, Gonzalez melanjutkan aktivitas kriminalnya. 

Selama hukumannya pada tahun 2015, jaksa federal menyebut korban manusia Gonzalez "tak tertandingi."

5. Matthew Bevan dan Richard Pryce

Matthew Bevan dan Richard Pryce adalah duet peretas asal Inggris yang membobol jaringan militer pada 1996, termasuk Pangkalan Angkatan Udara Griffiss, Badan Sistem Informasi Pertahanan, dan Institut Penelitian Atom Korea (KARI). 

Bevan (Kuji) dan Pryce (Datastream Cowboy) telah dituduh hampir memulai perang dunia ketiga setelah mereka membuang penelitian KARI ke sistem militer Amerika. Bevan mengklaim dia ingin membuktikan teori konspirasi UFO, dan menurut BBC, kasusnya mirip dengan kasus Gary McKinnon. Niat jahat atau tidak, Bevan dan Pryce menunjukkan bahwa bahkan jaringan militer pun rentan.

6. Jeanson James Ancheta

Jeanson James Ancheta tidak tertarik untuk meretas sistem data kartu kredit atau merusak jaringan untuk mewujudkan keadilan sosial. Sebaliknya, Ancheta penasaran dengan penggunaan bot—robot berbasis perangkat lunak yang dapat menginfeksi dan pada akhirnya mengendalikan sistem komputer.

Ia mampu mengkompromikan lebih dari 400.000 komputer pada tahun 2005. Menurut Ars Technica, ia kemudian menyewakan mesin ini kepada perusahaan periklanan dan juga dibayar untuk memasang bot atau adware pada sistem tertentu. 

Ancheta divonis 57 bulan penjara karena tindakannya itu. Itu adalah pertama kalinya seorang hacker dikirim ke penjara karena penggunaan teknologi botnet.

Editor : Hikmatul Uyun

Follow Berita iNews Bengkuluutara di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut