BENGKULU, iNewsBengkuluUtara.id - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bengkulu melaksanakan kegiatan Jaksa Masuk Sekolah ke Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Bengkulu dengan mengusung tema Perlindungan Anak (Bullying) dan Bahaya Narkotika, Selasa (17/1/2023).
Kajati Bengkulu Heri Jerman melalui Asisten Intelijen, Judhy Ismono didampingi Kasi Penkum Ristianti Andriani menyampaikan jaksa masuk sekolah bertujuan untuk mendekatkan dan mengenalkan pelajar kepada kejaksaan.
"Jaksa Masuk Sekolah atau JMS merupakan program Kejaksaan Agung RI ini dilaksanakan untuk memperkaya pengetahuan pelajar terhadap hukum dan menciptakan generasi baru taat hukum, Kenali Hukum Jauhkan Hukuman," kata Ristianti.
Jaksa masuk sekolah yang diikuti oleh 50 orang siswa dan siswi SMKN 1 Kota Bengkulu, pelajar diberikan pengetahuan tentang bahayanya aksi bullying dan bahaya narkotika yang disampaikan Ristianti Andriani, Kasi Penkum Kejati Bengkulu serta Yuli Herawati, Jaksa Fungsional Kejati Bengkulu.
"Dalam program Jaksa masuk sekolah, ada beberapa materi yang disampaikan, yaitu tentang kenakalan remaja terdiri dari penyalagunan narkoba, seks bebas, tawuran, bullying dan kejahatan IT," lanjut dia.
Ia berharap melalui program Jaksa Masuk Sekolah ini dapat memberikan pengetahuan sekaligus melakukan penerapan hukum sejak dini. Sehingga, ini akan berpengaruh pada perkembangan moral peserta didik ke arah positif.
"Kita berharap, siswa-siswi menjadi generasi penerus bangsa, yang selalu berjalan pada koridor peraturan hukum yang berlaku. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pihak sekolah yang sudah mendukung pelaksanaan JMS ini," demikian Ristianti.
Jaksa Masuk Sekolah ini merupakan merupakan program Kejaksaan Agung RI dan jajaran korps Adhyaksa diseluruh wilayah Indonesia.
Program ini lahir berdasarkan Keputusan Jaksa Agung RI Nomor 184/A/JA/11/2015 tanggal 18 Nopember 2015 tentang Kejaksaan RI mencanangkan program Jaksa Masuk Sekolah.
Editor : Debi Antoni